Semasa menjabat presiden Gus Dur kerap melempar guyonan. Kadang guyonannya murni gurauan, kadang sindiran yang sangat keras.

Kita ingat bagaimana beliau berkali-kali disudutkan oleh lawan politiknya. Tapi berkali-kali pula beliau membalas kritikan mereka dengan joke.

Joke yang cerdas, tentu.

Misalnya ketika beliau dikritik sejumlah politisi karena gemar berziarah. Dengan gayanya yang khas, Gus Dur menjawab, “Itu karena saya tahu, mereka orang-orang yang sudah tidak punya kepentingan apa-apa lagi.”

Baca juga:
Guyonan-guyonan Gus Dur tentang Amien Rais
Kelakar Gus Dur dan Mereka yang Ditertawakannya

Gus Dur memang fenomenal. Beliau maju sebagai presiden tanpa keluar uang sepeser pun. “Saya jadi presiden hanya modal dengkul,” kata beliau, “Itu pun dengkulnya Amien Rais.”

Lebih fenomenal lagi sepak terjang beliau saat menjadi presiden. Sampai-sampai banyak yang menyebut kebijakannya jurus mabuk.

Gus Dur tidak mempersoalkannya. Jurus mabuk kalau bisa menyelamatkan kepentingan bangsa, apa salahnya?

Kejenakaan Gus Dur tak hanya paten di dalam negeri. Di luar negeri pun sejumlah tokoh mengakui. Sebut saja Pangeran Abdullah dari Arab Saudi.

Di sela-sela acara Organisasi Konferensi Islam (OKI) Gus Dur bertemu Pangeran Abdullah. Masing-masing disertai rombongan resmi. Setelah keduanya bersalaman, sang pangeran mengingatkan rombongannya.

“Siap-siap ya, kita akan banyak tertawa ini.”

Anggota rombongan dari kedua pemimpin pun mulai mencicil tawa.

Ketika bertemu Bill Clinton humor Gus Dur juga menunjukkan tuahnya. Dalam pertemuan yang harusnya berjalan formal itu keduanya malah tampak bergurau.

Saat itu Gus Dur bercerita tentang pendahulu Clinton, yaitu Presiden Kennedy. Tak lama setelah diangkat sebagai presiden, Kennedy mengundang wartawan ke ruang kerjanya.

Di ruangan itu ternyata ada sebuah lubang. Konon Eishenhower menggunakannya untuk menyimpan perlengkapan golfnya.

“Ini lho perpustakaannya Eishenhower,” ujar Kennedy ke wartawan.

Mungkin karena belum pernah mendengar joke itu, Clinton terpingkal. Dalam sebuah foto bahkan terlihat kepalanya sampai mendongak.

Namun, ada yang mengatakan Clinton terpingkal bukan karena cerita itu. Tapi cerita yang lain. Yaitu tentang Perdana Menteri Inggris Winston Churchill dan pemimpin oposisi Clement Atlee.

Atlee adalah tokoh sosialis internasional. Ia getol memperjuangkan nasionalisasi perusahaan-perusahaan besar di Inggris.

Suatu hari di gedung parlemen, kedua tokoh itu bertemu. Tepatnya di toilet. Ketika bersebelahan di urinoir, sang perdana menteri memasang wajah jutek.

Dan saat Atlee menghadap ke arahnya, Churchill berkata, “Jangan lihat-lihat, kamu ‘kan sukanya menasionalisasi hal-hal besar!”

 

*Diolah dari berbagai sumber; sumber foto: https://goo.gl/hbJQKc
**Setiap artikel/opini yang dimuat di NU Pinggiran menjadi tanggung jawab penulisnya. NU Pinggiran hanya kanal informasi dari setiap kontributor.